Poros Informasi – Gejolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal Mei 2025 ini cukup menarik perhatian. Pertamina, Shell, Vivo, dan BP kompak menurunkan harga BBM non-subsidi mereka sejak 1 Mei 2025. Namun, di tengah euforia penurunan harga tersebut, ada satu pemain yang tetap bertahan di posisinya: Pertalite.
Harga Pertalite Tetap Stabil

Hingga saat ini, harga Pertalite masih kokoh di angka Rp10.000 per liter di seluruh Indonesia. Ketahanan harga BBM subsidi ini menjadi sorotan, mengingat harga minyak dunia yang tengah mengalami tren penurunan. Kondisi ini tentu memicu pertanyaan: mengapa Pertalite tak ikut merasakan penurunan harga?
Faktor Penentu Harga Pertalite
Penurunan harga BBM non-subsidi oleh Pertamina dan kompetitornya didorong oleh beberapa faktor. Tren penurunan harga minyak internasional, yang tercermin dalam Mean of Platts Singapore (MOPS), serta stabilitas nilai tukar rupiah menjadi pendorong utama. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, bahkan memastikan bahwa penurunan harga Pertamax Series dan Dex Series tetap kompetitif. Ia juga menambahkan adanya berbagai promo dan cashback melalui aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM non-subsidi.
Namun, mekanisme penetapan harga Pertalite tampaknya berbeda. Meskipun terdapat pengaruh dari harga minyak internasional dan nilai tukar rupiah, BBM subsidi ini tampaknya memiliki pertimbangan tersendiri yang membuatnya tetap berada di harga Rp10.000 per liter. Faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah dan regulasi terkait subsidi BBM kemungkinan besar turut berperan dalam menjaga stabilitas harga Pertalite.
Analisis Pasar BBM
Situasi ini menimbulkan dinamika menarik di pasar BBM Indonesia. Di satu sisi, konsumen menikmati penurunan harga BBM non-subsidi. Di sisi lain, keberadaan Pertalite dengan harga tetapnya menimbulkan pertanyaan mengenai strategi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga komoditas global. Perlu analisis lebih mendalam untuk memahami sepenuhnya kebijakan harga BBM di Indonesia saat ini. Apakah ini strategi jangka pendek atau bagian dari rencana yang lebih besar? Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang perlu diungkap.