Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar! Rahasianya Bukan Sekadar Spekulasi

Renita

Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar! Rahasianya Bukan Sekadar Spekulasi

Poros Informasi – Harga Bitcoin kembali memecahkan rekor, menyentuh angka fantastis USD 105.000 atau sekitar Rp 1,73 miliar! Bukan sekadar euforia sesaat, lonjakan ini ternyata didorong oleh beberapa faktor fundamental yang cukup signifikan. Mari kita kupas tuntas apa yang sebenarnya terjadi di balik kenaikan harga aset kripto ini.

Inflasi AS Melambat, Bitcoin Menggila

Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar! Rahasianya Bukan Sekadar Spekulasi
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah penurunan laju inflasi di Amerika Serikat. Data terbaru dari Bureau of Labor Statistics (BLS) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada April 2025 hanya mencapai 2,3% secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dibandingkan angka Maret yang mencapai 2,4%. Ini merupakan angka inflasi terendah sejak Februari 2021.

Penurunan inflasi ini memberikan sinyal positif bagi pasar, terutama pasar aset berisiko seperti Bitcoin. Ekspektasi pasar terhadap pelambatan kenaikan suku bunga The Fed semakin kuat, membuka peluang bagi investor untuk kembali berinvestasi di aset-aset yang sebelumnya dianggap terlalu berisiko. "Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin," jelas Oscar Darmawan, CEO Indodax, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Institusi Besar Ramai-ramai Borong Bitcoin

Bukan hanya inflasi, minat investor institusi besar juga menjadi pendorong utama kenaikan harga Bitcoin. Data menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di sektor finansial dan investasi berkontribusi hampir 36% dari total pembelian Bitcoin oleh bisnis. Sementara itu, perusahaan teknologi dan konsultan masing-masing menyumbang 16,8% dan 16,5%. Salah satu pembelian terbesar tahun ini datang dari perusahaan Strategy (MSTR) yang mengakuisisi 13.390 BTC senilai USD 1,34 miliar.

Keterlibatan institusi besar ini mencerminkan kepercayaan yang semakin meningkat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang. "Ini adalah sinyal positif untuk pasar kripto secara keseluruhan," tambah Oscar. Ia juga menekankan bahwa lonjakan harga Bitcoin kali ini bukanlah semata-mata karena spekulasi, melainkan didorong oleh fundamental yang kuat. "Kenaikan harga Bitcoin yang mencapai USD105.000 menunjukkan semakin kuatnya pondasi pasar, dengan banyaknya permintaan dari institusi besar yang melihat Bitcoin sebagai alat untuk diversifikasi portofolio dan melindungi nilai," pungkasnya. Dengan demikian, naiknya harga Bitcoin hingga menembus angka Rp 1,7 miliar bukanlah fenomena sesaat, melainkan hasil dari perpaduan faktor makro ekonomi dan peningkatan kepercayaan investor institusi terhadap aset kripto ini.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar