Poros Informasi – Kabar gembira datang dari sektor perkebunan Indonesia! Dua investor besar dikabarkan siap menanamkan modalnya untuk mendorong hilirisasi industri kelapa. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa investasi ini diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2026.
Hilirisasi Kelapa: Asa Baru Petani dan Ekonomi Lokal

Langkah hilirisasi kelapa ini menjadi prioritas pemerintah di luar sektor mineral. Tujuannya jelas, yaitu meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa, menstabilkan harga di tingkat petani, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Dampak Signifikan Meski Nilai Investasi Tak Sebesar Mineral
Rosan Roeslani menekankan bahwa meskipun nilai investasi di sektor kelapa mungkin tidak sebesar investasi di sektor mineral seperti nikel, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat akan sangat signifikan.
"Dari segi penyerapan tenaga kerja dan kepastian harga bagi petani, efeknya luar biasa," tegas Rosan saat konferensi pers laporan Realisasi Investasi Kuartal III 2025.
Teknologi dan Tenaga Kerja Lokal Berkolaborasi
Proses hilirisasi kelapa akan mengkombinasikan penggunaan teknologi modern dengan tenaga kerja lokal. Meskipun sebagian proses industri akan menggunakan otomatisasi, kegiatan awal seperti pengumpulan dan pengolahan dasar kelapa tetap akan melibatkan masyarakat setempat. Hal ini memastikan bahwa investasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.






