BI Beri Sinyal Manis: Siapa Cepat, Dia Dapat!
Perry Warjiyo menekankan bahwa bank yang proaktif menurunkan suku bunga kredit akan menerima insentif likuiditas yang lebih besar dari BI. "Makanya ikan sepat, ikan gabus. Semakin cepat, semakin bagus. Jadi kebijakan insentif likuiditas yang dilakukan adalah seperti itu," ujarnya dalam konferensi pers seusai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (22/10/2025).

Insentif Likuiditas Dinaikkan, Peluang Emas Bagi Perbankan
BI telah meningkatkan porsi insentif likuiditas dari 5% menjadi 5,5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Langkah ini bertujuan untuk mempercepat transmisi kebijakan moneter melalui peningkatan penyaluran kredit.
"Kalau realisasi lebih gede, ya ditambah lebih gede insentifnya. Kalau realisasi lebih rendah dari rencana, ya lebih rendah. Itu untuk penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas," jelas Perry. Dengan kata lain, semakin besar penyaluran kredit ke sektor prioritas, semakin besar pula insentif yang akan diterima bank.
Bonus Tambahan Bagi Bank yang Gesit
Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menambahkan bahwa bank yang paling cepat menurunkan suku bunga kredit berpotensi mendapatkan tambahan insentif maksimum sebesar 0,5% dari DPK-nya. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi perbankan untuk segera menyesuaikan suku bunga kredit mereka.






