Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Presiden Prabowo Subianto menargetkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia hingga di bawah 5% pada tahun 2029. Untuk mencapai ambisi besar ini, pemerintah mengandalkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai ujung tombak. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan pentingnya kerja terukur dari para pendamping PKH.
PKH Sebagai Garda Depan Pemberantasan Kemiskinan
Gus Ipul menyampaikan arahan ini saat bertemu dengan para pendamping PKH di Balikpapan. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen PKH untuk bersatu padu. Dengan adanya proses bisnis yang jelas, kerja para pendamping diharapkan menjadi lebih terarah dan efektif.
Fokus pada Usia Produktif
Salah satu strategi kunci adalah mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH usia produktif untuk mandiri secara ekonomi. Gus Ipul menyatakan, "Kita berani katakan maksimal 5 tahun dicoret [dari daftar penerima bansos], kita dorong pindah ke pemberdayaan." Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial dan memacu kemandirian ekonomi.
Target Graduasi yang Konkret
Mensos Gus Ipul menargetkan graduasi 10 KPM PKH setiap tahunnya. Target ini dianggap sebagai capaian yang realistis dan terukur. Pengecualian diberikan kepada penyandang disabilitas dan lansia terlantar yang tetap akan menerima bantuan.
