Poros Informasi – Kabar gembira datang dari sektor energi nasional! Produksi minyak dan gas bumi (migas) Indonesia mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh kinerja apik PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Sebagai tulang punggung produksi migas nasional, peran PHE dalam menjaga ketahanan energi Indonesia semakin krusial.
PHE: Pilar Utama Ketahanan Energi
PHE, bersama anak perusahaannya seperti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), berkontribusi besar terhadap produksi migas nasional. Anggota Komisi XII DPR, Eddy Soeparno, menekankan pentingnya peran PHE. "Peran PHE sangat krusial. Peningkatan produksi PHE harus terus didukung, terutama dari sisi finansial agar eksplorasi migas dapat terus dilakukan," ujar Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/5/2025). Kontribusi PHE terhadap produksi minyak nasional bahkan mencapai sekitar 69 persen. Penurunan produksi PHE, menurut Eddy, akan berdampak signifikan terhadap ketahanan energi nasional. "Penurunan produksi 10 persen dari PHE akan jauh lebih terasa dampaknya dibandingkan penurunan serupa dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain, mengingat skala produksinya yang jauh lebih besar," tambahnya.
Investasi: Kunci Peningkatan Produksi
Sukses PHE meningkatkan produksi pada kuartal I 2025, khususnya di sumur-sumur yang telah memasuki masa produksi matang (mature), tidak lepas dari peningkatan investasi, terutama di sektor pengeboran. Eddy menjelaskan, "Semakin besar investasi di sektor pengeboran, semakin besar pula potensi penemuan sumber migas baru dan peningkatan produksi." Hal ini menunjukkan bahwa strategi investasi yang tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan PHE dalam menjaga dan meningkatkan produksi migas di tengah tantangan pengelolaan sumur yang telah berumur. Oleh karena itu, PHE perlu difokuskan pada tugas utamanya dan tidak dibebani tugas-tugas di luar kewenangannya agar kinerja optimal dapat terus dijaga. Hal ini penting untuk memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga.
