Rahasia Kekayaan Bos Alfamart: Rp57 Triliun dari Warung Hingga Akuisisi Lawson!

Renita

Rahasia Kekayaan Bos Alfamart: Rp57 Triliun dari Warung Hingga Akuisisi Lawson!

Poros Informasi – Siapa sangka, perjalanan bisnis dari warung kecil hingga menguasai pasar ritel sekelas Alfamart dan kini Lawson, menghasilkan kekayaan fantastis bagi pemiliknya mencapai Rp57 triliun. Kisah sukses ini tak lepas dari strategi bisnis yang agresif, salah satunya ditunjukkan dengan akuisisi terbaru.

Alfamart Resmi Kuasai Lawson: Transaksi Ratusan Miliar

Rahasia Kekayaan Bos Alfamart: Rp57 Triliun dari Warung Hingga Akuisisi Lawson!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart, telah resmi mengakuisisi 70% saham PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS), pengelola Lawson Indonesia, dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) atau Alfamidi. Transaksi yang ditandatangani pada 14 Mei 2025 ini melibatkan 1,48 miliar lembar saham dengan total nilai mencapai Rp200,45 miliar atau setara Rp135 per lembar. Menurut Corporate Secretary AMRT, Tomin Widian Tomin, akuisisi ini tidak memerlukan persetujuan RUPS dan tidak termasuk transaksi material berdasarkan POJK 42/2020 dan POJK 17/2020.

Strategi Bisnis Agresif dan Fokus Alfamart

Direktur dan Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po, menjelaskan bahwa penjualan saham Lawson ini bertujuan untuk memfokuskan bisnis Alfamidi pada portofolio ritel inti. Dana yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan MIDI, baik dari sisi laba maupun arus kas, demi memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Setelah akuisisi, AMRT menguasai 70% saham LWS, sementara sisanya dipegang oleh PT Amanda Cipta Persada (20,34%), PT Cakrawala Mulia Prima (4,83%), dan PT Perkasa Internusa Mandiri (4,83%).

Implikasi Akuisisi Terhadap Pasar Ritel

Akuisisi Lawson oleh Alfamart ini menunjukkan ambisi besar AMRT untuk memperluas pangsa pasar di sektor ritel modern. Langkah ini menunjukkan kekuatan finansial AMRT dan strategi ekspansi yang agresif. Pengaruhnya terhadap persaingan di pasar minimarket patut untuk dipantau. Akankah ini memicu konsolidasi lebih lanjut di industri ritel Indonesia? Pertanyaan ini akan menjadi fokus pengamatan para pengamat ekonomi dalam waktu dekat.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar