Truk ODOL Bikin Rugi? RI Siapkan Jurus Jitu Ini!

Renita

Truk ODOL Bikin Rugi? RI Siapkan Jurus Jitu Ini!

Poros Informasi – Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras memberantas praktik truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang merugikan negara. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah strategis dengan memperkuat pengawasan dan integrasi sistem penimbangan kendaraan bermotor.

Kemenhub Perketat Pengawasan Truk ODOL, Ini Alasannya!

 Truk ODOL Bikin Rugi? RI Siapkan Jurus Jitu Ini!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2025-2029. Fokusnya adalah transformasi digital, peningkatan keselamatan, dan tata kelola berbasis data untuk mewujudkan sistem transportasi darat yang aman, tertib, efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan.

"Pemanfaatan teknologi dan data terintegrasi akan memperkuat tata kelola, meminimalkan potensi manipulasi, serta meningkatkan koordinasi antar-instansi," ujar Toni dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Transformasi Sistem Penimbangan, Kunci Berantas ODOL

Kemenhub berkomitmen menghadirkan layanan transportasi publik yang lebih tertib, efisien, dan berkelanjutan. Penguatan sistem penimbangan kendaraan bermotor menjadi garda terdepan dalam pengawasan kendaraan angkutan barang dan pengendalian kendaraan ODOL.

Modernisasi Peralatan Jadi Prioritas

Transformasi sistem penimbangan tidak hanya mencakup perbaikan fasilitas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), tetapi juga pengembangan pengawasan dengan modernisasi peralatan yang terintegrasi dengan sistem digital. Beberapa di antaranya adalah Jembatan Timbang Online (JTO), Weigh in Motion (WIM), BLUe, dan ETLE, yang menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem pengawasan berbasis data nasional.

Sejak Januari hingga Oktober 2025, UPPKB telah memeriksa 2,32 juta kendaraan, atau sekitar 3,74 persen dari Lalu Harian Rata-rata (LHR) kendaraan barang. Meskipun masih di bawah target Rencana Aksi Nasional (RAN) ZERO ODOL sebesar 6 persen, Kemenhub tengah menyiapkan langkah percepatan melalui peningkatan keandalan peralatan, perbaikan data, dan penguatan sumber daya manusia (SDM) pada titik-titik pengawasan.

Pentingnya Standardisasi Keselamatan

Pengamat Transportasi, Ki Darmaningtyas, menekankan bahwa Kemenhub memegang tanggung jawab penting dalam melakukan standardisasi terhadap seluruh sarana transportasi yang berkeselamatan. ODOL tidak hanya berdampak pada infrastruktur dan keselamatan, tetapi juga berkaitan dengan stabilitas harga komoditas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan komoditas prioritas untuk mencegah disparitas harga antar wilayah.

"Standardisasi keselamatan yang konsisten dan terukur merupakan fondasi penting untuk membangun sistem transportasi darat yang andal dan modern," pungkasnya.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar