Poros Informasi – Binance kembali membuat gempar jagat kripto. Binance Coin (BNB) melesat ke level tertinggi sepanjang masa, menembus angka US$ 906,12 (sekitar Rp14,9 juta), setelah diumumkan kerja sama strategis dengan raksasa manajemen aset Amerika Serikat, Franklin Templeton. Analis ramai-ramai menyebut langkah ini berpotensi menjadikan Binance sebagai "BlackRock-nya dunia kripto".
Kerja Sama Strategis: TradFi dan Blockchain Bergandengan Tangan

Dalam rilis resmi Rabu lalu, petinggi Binance dan Franklin Templeton menyatakan akan mengeksplorasi inovasi di bidang blockchain dan keuangan tradisional (TradFi). Meskipun detail proyek masih dirahasiakan, keduanya menegaskan tujuan utama kolaborasi ini adalah menciptakan solusi investasi yang lebih efisien, transparan, dan mudah diakses investor global.
Pernyataan resmi mereka berbunyi: "Tujuan utama kolaborasi ini adalah menghadirkan solusi inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan investor yang terus berkembang, dengan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas di pasar modal, serta menciptakan imbal hasil kompetitif dan efisiensi dalam proses penyelesaian transaksi."
Dampak Seketika pada Harga BNB
Pasar langsung bereaksi. Segera setelah pengumuman, harga BNB meroket, mencetak rekor baru di angka US$ 906,12. Volume perdagangan 24 jam pun melonjak 64 persen menurut CoinMarketCap.
Lonjakan ini memperkuat sentimen bullish yang sudah ada, dengan banyak analis memprediksi target selanjutnya di angka US$ 1.500.
Tokenisasi: Kunci Perubahan Ekosistem Binance
Fokus utama kerja sama ini adalah tokenisasi produk keuangan. Franklin Templeton diperkirakan akan segera menerbitkan token untuk ETF dan produk investasinya, sehingga investor dapat mengaksesnya langsung melalui platform porosinformasi.co.id.
Jika rencana ini terealisasi, adopsi Binance Smart Chain akan semakin meluas, dengan BNB sebagai token inti yang menopang infrastruktur ekosistem.
Analisis Teknis: Titik Dukungan Penting
Menurut Cryptonews, grafik harian BNB menunjukkan dua level dukungan penting yang dapat menjadi area akumulasi jika terjadi koreksi.
Meskipun potensi koreksi tetap ada, momentum bullish dinilai masih sangat kuat. Penurunan harga justru bisa menjadi peluang bagi investor untuk membeli BNB dengan harga lebih murah.
Apakah ini saatnya untuk masuk sebelum BNB menembus US$ 1.500? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, kerja sama Binance dan Franklin Templeton jelas menjadi sinyal kuat tentang semakin eratnya integrasi antara dunia TradFi dan blockchain. Potensi BNB untuk menjadi pemain dominan di pasar kripto semakin nyata.
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut. Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.






