Bitcoin Terjun Bebas! Apa yang Terjadi dengan Pasar Kripto?

Usman

Bitcoin Terjun Bebas! Apa yang Terjadi dengan Pasar Kripto?

Poros Informasi – Harga Bitcoin (BTC) kembali bergejolak, mengalami penurunan setelah sempat menunjukkan harapan di awal minggu ini. Data terbaru menunjukkan bahwa Bitcoin diperdagangkan di sekitar $110.781,10 per BTC, mencerminkan penurunan sekitar 1,5% dalam 24 jam terakhir.

Kapitalisasi Pasar Menyusut, Volume Perdagangan Turun

 Bitcoin Terjun Bebas! Apa yang Terjadi dengan Pasar Kripto?
Gambar Istimewa : news.tokocrypto.com

Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di angka $2,208 triliun, sementara volume perdagangan harian tercatat sebesar $92,02 miliar USD. Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Tekanan Global dan Sentimen Risiko Mendorong Penurunan

Penurunan harga Bitcoin ini dipicu oleh kombinasi faktor, termasuk tekanan global akibat kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan meningkatnya sentimen risiko. Investor kripto kini lebih waspada, yang tercermin dalam tren pelemahan mingguan Bitcoin sebesar 10,51%. Aset kripto terbesar di dunia ini tampaknya sedang berjuang dalam fase konsolidasi yang berat.

Analisis Pergerakan Harga Bitcoin

Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin bergerak dalam kisaran $109.715 hingga $113.080, dengan tekanan jual yang meningkat menjelang pembukaan pasar AS. Meskipun demikian, Bitcoin masih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di level $126.198,07 yang dicapai pada pertengahan tahun 2025.

Data menunjukkan bahwa Bitcoin telah kehilangan sekitar $10.008 atau 8,29% dalam 90 hari terakhir. Level $109.000 kini menjadi area support penting yang diawasi oleh para trader institusional.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga

Beberapa faktor utama yang memicu penurunan harga Bitcoin meliputi:

  1. Penguatan Dolar AS dan Kebijakan The Fed: Indeks Dolar AS (DXY) yang terus menguat di atas 105 poin memberikan tekanan signifikan pada aset berisiko, termasuk kripto. Investor cenderung beralih ke aset lindung nilai konvensional seperti obligasi dan emas, terutama setelah pernyataan Federal Reserve yang mempertahankan sikap "higher for longer" terhadap suku bunga.
  2. Kekhawatiran Terhadap Tarif Dagang Baru AS-China: Langkah pemerintahan Trump untuk memberlakukan tarif impor 100% terhadap produk China memicu gejolak baru di pasar global. Sentimen risk-off meningkat, dan aset kripto seperti Bitcoin terkena imbasnya karena dianggap berisiko tinggi dalam situasi ketidakpastian geopolitik.
  3. Penurunan Likuiditas Pasar Kripto: Volume perdagangan 24 jam Bitcoin yang kini berada di bawah $100 miliar menandakan penurunan partisipasi pasar. Hal ini diperburuk dengan meningkatnya likuidasi posisi leverage di bursa derivatif, yang menciptakan efek domino penurunan harga dalam jangka pendek.

Analisis Teknis: Support dan Potensi Rebound

Dari perspektif teknikal, Bitcoin kini mendekati zona support kuat di $109.000–$108.500. Jika level ini mampu bertahan, potensi rebound menuju $115.000–$118.000 terbuka lebar. Namun, bila tekanan jual terus berlanjut, penurunan menuju area $105.000 bahkan $100.000 bisa saja terjadi.

Indikator RSI (Relative Strength Index) berada di kisaran 42, menunjukkan pasar mulai mendekati kondisi jenuh jual (oversold). Situasi ini seringkali menjadi sinyal awal potensi pembalikan arah, meskipun volatilitas masih tinggi.

Momentum Konsolidasi Sebelum Tren Baru?

Harga Bitcoin di kisaran $110.000 saat ini menggambarkan fase transisi pasar antara koreksi dan konsolidasi. Tekanan dari faktor eksternal seperti tarif perdagangan dan kebijakan moneter AS membuat investor memilih menunggu arah yang lebih jelas.

Jika pasar mampu bertahan di atas $109.000 dalam beberapa hari ke depan, peluang pembalikan menuju zona hijau cukup terbuka. Namun, jika tekanan jual berlanjut, investor perlu bersiap menghadapi penurunan lanjutan menuju level psikologis $100.000.

Bagi investor jangka panjang, momen ini bisa menjadi kesempatan untuk melakukan akumulasi terukur, mengingat fundamental Bitcoin masih kuat dan adopsi institusional terus meningkat.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar