Bitcoin Terjun Bebas! Apakah Ini Akhir dari Era Kripto?

Usman

Poros Informasi – Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan, terkoreksi 2,2% dan diperdagangkan di sekitar $83.944,44. Penurunan ini memperpanjang tren negatif mingguan, dengan total kerugian mencapai 12,53% dalam tujuh hari terakhir.

Bitcoin Terus Merosot: Apa yang Terjadi?

 Bitcoin Terjun Bebas! Apakah Ini Akhir dari Era Kripto?
Gambar Istimewa : cdn-3.expansion.mx

Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di angka $1,67 triliun. Volume perdagangan 24 jam melonjak signifikan menjadi $121,46 miliar, menandakan volatilitas pasar yang tinggi. Meskipun masih menjadi raja kripto, sentimen bearish jangka pendek sangat terasa.

Tekanan Jual Dominan

Penurunan harga BTC sebesar -$1.745 atau -2,04% dalam 24 jam terakhir menunjukkan bahwa tekanan jual belum mereda. Data historis 30 hingga 90 hari terakhir juga mengindikasikan penurunan yang signifikan.

Serangkaian penurunan ini mengisyaratkan bahwa pasar sedang dalam fase koreksi struktural, bukan sekadar fluktuasi sementara. Analis menyebutkan bahwa aksi ambil untung setelah Bitcoin mencapai rekor tertinggi di $126.198, serta ketidakpastian ekonomi global, menjadi pemicu utama.

Rentang Perdagangan Mengonfirmasi Tren Bearish

Dalam 24 jam terakhir, BTC bergerak antara $86.240 (tertinggi) dan $80.659 (terendah). Level $80.000 kini menjadi support psikologis penting. Penurunan harga satu jam sebesar -0,42% juga mengindikasikan bahwa tekanan jual masih berlanjut.

Volume perdagangan yang tinggi ($121,46 miliar) menunjukkan peningkatan aktivitas pasar yang signifikan. Hal ini seringkali terkait dengan aksi jual panik, likuidasi posisi leverage, atau pembelian besar-besaran dari institusi yang menunggu harga diskon. Namun, karena harga terus turun, ini mengonfirmasi bahwa tekanan jual lebih dominan.

Faktor-faktor Penyebab Penurunan Bitcoin

  1. Sentimen Ekonomi Global yang Negatif: Ketidakpastian suku bunga, kekhawatiran resesi, dan tekanan terhadap aset berisiko membuat investor lebih waspada. Kenaikan volatilitas membuat altcoin melemah lebih cepat, dan Bitcoin pun ikut tertekan.
  2. Koreksi Setelah Periode Overbought: Setelah mencapai ATH $126.198, banyak investor jangka pendek melakukan aksi jual untuk mengamankan keuntungan. Koreksi lebih dari 20% dalam sebulan menandakan pasar sedang melakukan penyesuaian.
  3. Likuidasi di Pasar Futures: Volatilitas tinggi menyebabkan likuidasi posisi long BTC senilai ratusan juta dolar dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memperkuat tekanan jual karena memaksa trader keluar dari pasar.
  4. Kapitalisasi Besar, Ruang Pertumbuhan Terbatas: Dengan sirkulasi suplai mencapai 19,95 juta BTC, atau 95% dari total pasokan maksimum, ruang pertumbuhan Bitcoin semakin terbatas. Setiap kenaikan harga membutuhkan arus modal besar untuk mempertahankan momentum bullish.

Prospek Bitcoin: Mungkinkah Pulih?

Meskipun tekanan jangka pendek masih kuat, beberapa indikator menunjukkan potensi stabilisasi dalam beberapa hari mendatang:

  • Indikator oversold: Beberapa indikator teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin sudah oversold, yang dapat memicu rebound.
  • Minat Beli di Level Support: Ada indikasi minat beli di sekitar level $80.000, yang dapat memberikan support sementara.
  • Sentimen Jangka Panjang yang Positif: Meskipun ada koreksi, banyak analis masih optimis tentang prospek jangka panjang Bitcoin.

Jika Bitcoin mampu mempertahankan support $80.000, pasar bisa kembali membentuk tren naik jangka menengah. Namun, jika support tersebut jebol, BTC berpotensi turun ke area $75.000-$78.000.

Bitcoin saat ini berada di level $83.944 dengan penurunan harian 2,2%, memperpanjang tren bearish mingguan dan bulanan. Tekanan pasar berasal dari faktor ekonomi global, aksi jual pasca-ATH, serta likuidasi besar di pasar derivatif. Meski demikian, volume besar dan area support yang kuat membuka peluang pemulihan jika kondisi pasar stabil dalam waktu dekat.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar