Poros Informasi – Pasar kripto yang bergejolak di bulan Oktober ternyata menjadi berkah tersembunyi bagi Bitmine Immersion Technologies. Perusahaan yang dipimpin oleh Tom Lee ini, dengan agresif mengakumulasi Ethereum (ETH) dalam jumlah fantastis, memanfaatkan penurunan harga untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang ETH terbesar di dunia.
Bitmine Serok ETH Saat Harga Terjun Bebas

Data dari Lookonchain menunjukkan bahwa Bitmine bergerak cepat setelah pasar terkoreksi. Mereka menarik lebih dari 128.000 ETH dari bursa FalconX dan Kraken melalui enam dompet yang baru diaktifkan. Transaksi ini, yang dikonfirmasi oleh penjelajah blockchain, mengindikasikan strategi akumulasi besar-besaran oleh investor institusional saat harga sedang rendah.
Siapa Sebenarnya Bitmine?
Bitmine, yang dipimpin oleh CIO Fundstrat Capital, Tom Lee, sebelumnya telah mengumpulkan lebih dari 2,83 juta ETH. Dengan pembelian terbaru ini, kepemilikan mereka melonjak menjadi sekitar 2,96 juta ETH, atau hampir 2,5% dari seluruh pasokan Ethereum. Ini menjadikan Bitmine sebagai pemegang ETH terbesar di antara perusahaan publik, hanya kalah dari MicroStrategy dalam hal kepemilikan aset kripto secara keseluruhan.
Kondisi Pasar yang Memicu Aksi Borong
Aksi borong Bitmine terjadi setelah pengumuman mengejutkan dari Presiden Trump tentang tarif 100% untuk impor perangkat lunak China dan kontrol ketat pada ekspor mineral tanah jarang AS. Pengumuman ini memicu penurunan tajam di pasar kripto, dengan Bitcoin anjlok hingga 13% dan Ethereum anjlok 20%. Pasar derivatif kehilangan lebih dari $20 miliar dalam hitungan jam.
Namun, di tengah kekacauan ini, Bitmine justru memanfaatkan kesempatan untuk mengakumulasi ETH pada harga terendah, sekitar $3.728 per ETH.
Dampak Pasar dan Prospek ke Depan
Akumulasi ETH oleh Bitmine, bahkan saat mengalami kerugian yang belum direalisasi lebih dari $2 miliar akibat penurunan harga, menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap nilai jangka panjang Ethereum dan fundamental jaringannya. Strategi perbendaharaan mereka dirancang untuk skalabilitas, dengan komitmen pada strategi "beli saat harga sedang turun" yang agresif di saat volatilitas meningkat.
Pembelian baru-baru ini juga memfasilitasi staking, dengan Bitmine menggunakan node validator dan protokol likuiditas untuk mendapatkan imbal hasil tahunan di atas eksposur harga. Saat penjual dengan leverage tersingkir, Bitmine dan pembeli serupa memposisikan ulang untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang, yang berpotensi mendukung stabilitas harga karena volatilitas yang lebih rendah kembali setelah kejatuhan.
DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Selalu lakukan riset mandiri sebelum berinvestasi. Artikel ini hanya bersifat informatif, bukan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto.






