Pasar Kripto Berdarah! Rebound Mustahil? Cek Faktanya!

Usman

Pasar Kripto Berdarah! Rebound Mustahil? Cek Faktanya!

Poros Informasi – Pasar kripto baru saja mengalami gejolak dahsyat yang mengguncang fondasinya. Indeks Fear and Greed (Ketakutan dan Keserakahan) kripto terjun bebas dari zona "Greed" (64) ke zona "Fear" (27) dalam semalam. Pemicunya? Pengumuman mengejutkan Presiden Trump soal tarif 100% untuk impor dari Tiongkok. Namun, secercah harapan muncul: indeks kini naik ke level 35 (Fear), menandakan potensi pemulihan.

Tragedi Likuidasi: Rekor Terburuk Sepanjang Sejarah Kripto

 Pasar Kripto Berdarah! Rebound Mustahil? Cek Faktanya!
Gambar Istimewa : news.tokocrypto.com

Data dari CoinGlass mengungkap fakta mencengangkan: lebih dari 1,66 juta trader dilikuidasi, dengan total kerugian mencapai $19,33 miliar! Bahkan, beberapa memperkirakan angka sebenarnya bisa mencapai $30-$40 miliar. Hyperliquid mencatat likuidasi terbesar senilai $203 juta pada pasangan ETH-USDT.

Kapitalisasi Pasar Menguap: $1 Triliun Lenyap dalam 3 Jam!

Peristiwa ini menghapus sekitar $1 triliun dari kapitalisasi pasar kripto global hanya dalam tiga jam, membuat total nilai pasar turun 9% ke kisaran $3,8 triliun. Analis Multicoin Capital, Brian Strugats, menyebutnya sebagai "keruntuhan yang mengerdilkan rekor sebelumnya, seperti kejatuhan COVID-19 pada 2020 dan keruntuhan FTX pada 2022."

Bitcoin dan Ethereum Jadi Korban Utama

Bitcoin (BTC) anjlok dari $122.000 ke $102.000 sebelum pulih ke $111.500. Ethereum (ETH) juga terpukul, turun dari $4.783 ke $3.400, kini diperdagangkan di kisaran $3.833. BTC memimpin likuidasi dengan $5,38 miliar, diikuti ETH $4,43 miliar, Solana $2,01 miliar, dan XRP $708 juta. Lebih dari $16,8 miliar posisi long musnah, menandakan investor optimis tidak siap menghadapi guncangan makro mendadak.

Caroline Mauron dari Orbit Markets menekankan pentingnya level $100.000 sebagai batas support kritis bagi Bitcoin. "Jika menembus di bawahnya, itu bisa menandakan akhir dari siklus bull tiga tahun terakhir," ujarnya.

Tarif Trump: Pemicu atau Sekadar Alasan?

Cryptonews melaporkan bahwa pengumuman tarif impor baru terhadap produk Tiongkok menjadi pemicu utama. Trump mengisyaratkan tarif bisa dicabut jika Beijing mengubah haluan sebelum 1 November, membuka peluang pemulihan jangka pendek. Namun, Vincent Liu dari Kronos Research menyoroti "paparan utang berlebih" di kalangan investor institusional sebagai faktor yang memperparah efek domino. "Ketakutan terhadap perang tarif hanyalah pemicu; leverage besar yang tersebar di seluruh bursa-lah yang membuat pasar kolaps," tegasnya.

"Uptober" Berakhir Tragis? Peluang Rebound Masih Ada?

Oktober dikenal sebagai bulan yang menguntungkan bagi Bitcoin, dengan rata-rata keuntungan 20,1% sejak 2013. Namun, penurunan lebih dari 5% pada Oktober hanya terjadi empat kali sebelumnya. Menariknya, dalam tiga dari empat kasus itu, Bitcoin selalu rebound antara 4-21% dalam sepekan berikutnya. Jika pola 2019 terulang, BTC berpotensi naik 21% dari level terendah $102.000, kembali ke kisaran $124.000 dalam satu minggu.

Samson Mow, pendiri Jan3, optimis: "Masih ada 21 hari tersisa di Uptober. Dan sejarah menunjukkan, pasar sering pulih lebih cepat dari yang diperkirakan."

Analisis Teknikal: BTC dan ETH di Ujung Tanduk

Indikator RSI untuk ETH juga menunjukkan kondisi oversold, menandakan peluang pembalikan arah. Namun, sinyal ini bisa tertahan jika pasar bearish berlanjut.

Sentimen Pasar: Ketakutan Mulai Mereda?

Crypto Fear and Greed Index mulai bangkit, menunjukkan investor mulai kembali masuk ke pasar dengan hati-hati setelah gelombang likuidasi ekstrem.

Pasar kripto baru saja melewati badai terbesar sejak FTX. Namun, dengan sentimen yang perlahan pulih, ketidakpastian tarif AS-Tiongkok, dan sejarah "Uptober" yang cenderung bullish, peluang rebound tetap terbuka, asalkan Bitcoin bisa bertahan di atas $110.000-$113.500.

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Artikel ini hanya bersifat informatif, bukan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto. Selalu lakukan riset mendalam sebelum berinvestasi.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar