Rahasia di Balik Bitcoin: Akankah Sentuh $100.000?

Usman

Rahasia di Balik Bitcoin: Akankah Sentuh $100.000?

Poros Informasi – Harga Bitcoin masih bergoyang di bawah level resistensi $96.000, mengalami konsolidasi setelah reli tajam akhir April. Meskipun sempat menunjukkan ketahanan di level $94.000 pada 5 Mei, beberapa analis masih ragu akan kekuatan momentum bullish jangka pendek. Namun, apakah ini pertanda buruk? Mari kita telusuri lebih dalam.

Dominasi Bitcoin dan Arus Masuk Dana Institusional

Rahasia di Balik Bitcoin: Akankah Sentuh 0.000?
Gambar Istimewa : news.tokocrypto.com

Dominasi Bitcoin terhadap pasar kripto mencapai 70%, angka tertinggi sejak Januari 2021. Fenomena ini terjadi di tengah munculnya berbagai altcoin baru, seperti SUI, Toncoin (TON), PI, Official Trump (TRUMP), Bittensor (TAO), Ethena (ENA), dan Celestia (TIA). Dominasi Bitcoin yang tinggi ini mengindikasikan minat investor, khususnya investor baru, lebih condong ke aset yang dianggap lebih aman.

Data menunjukkan ETF Bitcoin spot mencatat arus masuk bersih sebesar $4,5 miliar antara 22 April hingga 2 Mei. Selain itu, peningkatan tajam minat pada kontrak futures Bitcoin menunjukkan keterlibatan investor institusional yang signifikan, baik untuk hedging maupun spekulasi bullish. Total open interest di pasar futures Bitcoin mencapai 669.090 BTC, naik 21% sejak 5 Maret. Bahkan setelah harga BTC sempat anjlok di bawah $75.000 awal April, minat pada posisi leverage tetap tinggi. Di Chicago Mercantile Exchange (CME), nilai open interest mencapai lebih dari $13,5 miliar, sinyal kuat permintaan dari institusi.

Hambatan Menuju $100.000

Meskipun sinyal positif bermunculan, beberapa faktor menghambat Bitcoin menembus level psikologis $100.000. Kekecewaan atas lambatnya perkembangan RUU Cadangan Bitcoin Strategis AS, yang diumumkan pada 6 Maret tanpa kejelasan soal kepemilikan BTC pemerintah atau rencana pembelian selanjutnya, menjadi salah satu faktornya. Inisiatif serupa di tingkat negara bagian, seperti di Arizona, juga mengalami kegagalan.

Performa emas yang lebih baik dalam tiga bulan terakhir (naik 16%), berbanding terbalik dengan penurunan Bitcoin (5%) dan indeks S&P 500 (6,5%), memunculkan kembali pertanyaan tentang peran Bitcoin sebagai aset lindung nilai yang tidak berkorelasi. Ketegangan perang dagang global mendorong investor mencari instrumen yang lebih aman seperti obligasi dan kas.

Ironisnya, penurunan harga Bitcoin ke kisaran $94.000 terjadi setelah perusahaan Strategy, yang dipimpin Michael Saylor, mengumumkan pembelian 1.895 BTC pada 5 Mei dan menggandakan rencana pengumpulan modal hingga $84 miliar untuk akuisisi BTC selanjutnya. Langkah ini sedikit mengurangi kekhawatiran investor terkait kapasitas pendanaan perusahaan.

Prospek ke Depan

Untuk mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru, faktor eksternal seperti membaiknya hubungan dagang AS-Tiongkok sangat krusial. Ketegangan tarif selama ini menekan minat risiko investor global. Namun, secara fundamental, beberapa elemen pendukung untuk Bitcoin kembali menembus angka $100.000 tampaknya mulai terbentuk. Perlu dipantau perkembangan selanjutnya untuk melihat apakah momentum bullish akan kembali menguat. Perlu diingat bahwa investasi di aset kripto memiliki risiko tinggi.

DISCLAIMER: Informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan saran investasi. Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar