Dana APBN Ditolak! Family Office Luhut Gigit Jari?

Renita

Dana APBN Ditolak! Family Office Luhut Gigit Jari?

Poros Informasi – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menolak usulan pendanaan pembangunan family office di Bali yang diajukan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penolakan ini menjadi sorotan tajam di tengah upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.

Menkeu Purbaya Tegaskan Prioritas Anggaran

 Dana APBN Ditolak! Family Office Luhut Gigit Jari?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Purbaya menyatakan bahwa Kementerian Keuangan tidak akan mengalihkan alokasi anggaran yang sudah ada untuk membiayai proyek family office tersebut. Isu mengenai pembangunan family office ini memang telah sampai ke telinganya sejak lama, namun ia memilih untuk tidak terlalu terlibat dalam pembahasan tersebut.

"Bangun Saja Sendiri!"

"Oh, saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana. Saya fokus," ujar Purbaya kepada awak media di Jakarta, Senin (13/10/2025). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Purbaya lebih memilih agar DEN mencari sumber pendanaan lain untuk merealisasikan proyek tersebut.

Fokus pada Efisiensi dan Ketepatan Sasaran

Menurut Purbaya, fokus utama Kementerian Keuangan saat ini adalah memastikan pengelolaan anggaran negara berjalan secara efisien dan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya alokasi anggaran yang cermat agar pelaksanaan program-program pemerintah dapat berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan terhindar dari potensi kebocoran.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan memberikan masukan terkait rencana pembangunan family office tersebut, Purbaya menampik dengan nada bercanda, "Enggak, kalau mau saya doain lah," ujarnya sambil tersenyum. Penolakan pendanaan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah akan lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran untuk proyek-proyek yang dinilai kurang prioritas.

Baca Juga

Ikuti Kami

Tags

Tinggalkan komentar