Poros Informasi – Bank Indonesia (BI) menggebrak panggung ekonomi syariah dengan meluncurkan empat program strategis dalam perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. Langkah ini merupakan amunisi baru untuk memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah global.
Empat Program Andalan BI untuk Ekonomi Syariah

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa keempat program ini bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata untuk memperkuat fondasi ekonomi syariah nasional. Tujuannya jelas, meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, sejalan dengan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2024-2025.
"Kami akan mengusung empat komitmen yang akan menjadi bukti capaian tahun ini dan menjadi landasan untuk kemajuan di masa depan," ungkap Perry saat membuka ISEF 2025 di Jakarta, Rabu (8 Oktober 2025).
Indonesia di Peringkat 3 Global Islamic Economy Indicator (GIEI)
Dalam laporan Global Islamic Economy 2024-2025, Indonesia kembali menduduki peringkat ke-3 dunia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI). Perry meyakini, pencapaian ini adalah bukti nyata potensi besar Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia.
Rincian Program Strategis
Adapun empat program yang diluncurkan dalam ISEF 2025 meliputi:
- Peluncuran Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2025-2029: Masterplan ini merupakan bagian integral dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), menjadi panduan komprehensif untuk pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.